BATUKITA (KOTA BATU)-Akhir tahun 2018 ini menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh petani bunga krisan di Kota Batu. Order bunga krisan meningkat seiring dengan perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Rata-rata penjualan bunga krisan pada Natal dan Tahun Baru bisa mencapai lebih dari 50 ribu batang per minggu. Hal itu biasanya dialami Kelompok Tani Krisan Mulya Jaya di Desa Sidomulyo Kecamatan Batu.
Keterangan foto:
Bunga krisan menjadi salah satu komoditi andalan petani bunga di Kota Batu. (Foto: Muklas/BATUKITA.com).
Bunga krisan menjadi salah satu komoditi andalan petani bunga di Kota Batu. (Foto: Muklas/BATUKITA.com).
Nuryono, Ketua Kelompok Tani Mulya Jaya Desa Sidomulyo Kota Batu mengatakan, dalam satu hari bisa menembus 4.000 batang. Padahal tahun lalu, per hari rata-rata pihaknya mengirim krisan hanya 2.000 batang. ”Karena sekarang pakai online, jadi semua orang bisa mengakses dan minta dikirim, " ungkap bapak satu anak ini.
Nuryono lantas menjelaskan, pada 2001 hingga 2015, jumlah petani bunga krisan kurang dari 100 orang. Kala itu petani belum mengetahui cara pemasaran. Seiring berjalannya waktu, jumlah petani makin banyak. Sebab bunga krisan banyak digemari. Banyak warga beralih menekuni dan menanam bunga krisan. Bahkan dirinya yang dulu peternak sapi, banting setir beralih profesi jadi petani bunga krisan.
"Sekarang jumlah petani bunga krisan mencapai 200 orang lebih, " katanya. "Awalnya hanya sedikit petaninya, sekarang sudah banyak. Karena menjanjikan dan dapat mengubah nasib, mendongkrak ekonomi, " sambung Nuryono.
Peminat krisan dari Kota Batu berasal dari Surabaya dan sekitarnya, Semarang hingga Bali dan Kalimantan. Kegunaan bunga krisan bermacam-macam. Biasanya untuk mendekorasi panggung, acara pernikahan serta untuk menghiasi rumah dan mengisi meja di kantor. (*)
Penulis: Muklas