Ketua Panti Asuhan Putri Aisyiyah (PAPA) Aning Rochani menata kue Sus yang akan dikirimkan kepada pemesan. (Foto: Matahati for BATUKITA.com)
BATUKITA, Kota Malang - Masuk gang selebar tiga meter tidak ada yang menduga jika di dalamnya muncul usaha katering dengan omzet miliaran. Ya, omzet miliaran ini dihasilkan dengan jerih payah para pekerja yang tergabung di katering PAPA di bawah bendera Panti Asuhan Putri Aisyiyah (PAPA). Lokasi tepatnya Jalan MT Haryono III/231A, Kota Malang.
“Kami memang berniat membuat kantor pemasaran di depan dekat jalan poros. Agar usaha katering ini tidak hanya melayani lembaga namun juga dapat menjual kue basah secara eceran,” kata Ketua PAPA Aning Rochani.
Aning-nama panggilan Aning Rochani-melanjutkan usaha katering ini berawal dari pembinaan Dinas Sosial Provinsi Jatim. Saat itu sekitar tahun 2005 pengelola PAPA membuat amal usaha katering sebagai sumber pendanaan panti.
Namun terbatasnya modal, membuat usaha katering ini jalan di tempat. Hingga tahun 2006, ada bantuan dari Dinsos Pemprov Jatim Rp 10 juta. Bantuan ini dibelanjakan alat katering kue basah dan alhamdulilah mulai bisa berkembang dan menambah penghasilan.
Melihat perkembangan usaha panti, kata Aning, Dinsos Pemprov Jatim tahun 2008 memberikan bantuan lagi sebesar Rp 25 juta. Dari bantuan inilah, katering PAPA semakin percaya diri melayani pesanan dengan jumlah puluhan ribu dari lembaga mitra sosialnya.
Pengembangan katering ini dikatakan Aning diimbangi dengan sumber daya manusia yang mumpuni. Modal keahlian didapatkan Aning dari anak asuh panti yang sekolah di SMKN 3 Kota Malang jurusan tata boga. Selain itu Aning juga merekrut warga sekitar untuk menjadi karyawan katering panti. Sistem ini ternyata efektif dan mampu menembus omzet per bulan sekitar Rp 80 juta – Rp 100 juta.
Berarti omzet dalam setahun bisa mencapai miliaran? Benar. Jawab Koordinator produksi katering PAPA, Ibu Supriyatno.
Bu Pri begitu Ibu Supriyatno disapa- menjelaskan sejak ada koordinator yang khusus mengurusi katering, pihak panti sering menolak order. Sebab tenaga dan alat produksi yang masih kurang memadai.
PAPA Katering Itu...
Karyawan 25 orang
Omzet per bulan rata-rata Rp 80 juta – Rp 100 juta
1.000 kue per hari berbagai jenis
Amal usaha Panti Putri Aisyiyah
Saat ini amal usaha katering masih mempunyai 25 orang karyawan. Karyawan ini terbagi dalam 3 shift waktu kerja. Yakni pagi, sore, malam. Pekerja ini digaji sistem perjam. Jika baru masuk artinya pegawai masa kerja kurang 2 tahun sebesar Rp. 5.000/jam. Sementara karyawan masa kerja di atas 2 tahun sebesar Rp Rp 5.500/jam.
Puluhan karyawan ini, lanjut Bu Pri, memproduksi sekitar 1.000 kue/hari dari berbagai jenis. Namun sampai sekarang masih belum bisa memenuhi pesanan. Supaya bisa memenuhi pesanan, panti bekerja sama dengan majelis ekonomi PDM, kursus produk kue. Namun dari kursus tersebut belum ada hasilnya. (*)
Editor: Doni
Puluhan karyawan ini, lanjut Bu Pri, memproduksi sekitar 1.000 kue/hari dari berbagai jenis. Namun sampai sekarang masih belum bisa memenuhi pesanan. Supaya bisa memenuhi pesanan, panti bekerja sama dengan majelis ekonomi PDM, kursus produk kue. Namun dari kursus tersebut belum ada hasilnya. (*)
Editor: Doni