Alun Alun Kota Batu punya beberapa daya tarik utama. Antara lain bianglala, taman asri, air mancur, spot foto, jogging track, lampion, jajanan dan masjid An Nuur. (Foto: BATUKITA.com)
BATUKITA.COM-Kota Batu - Alun Alun Kota Batu punya daya tarik utama. Antara lain bianglala, taman asri, air mancur, spot foto, jogging track, lampion, jajanan dan masjid An Nuur.
Namun yang terpenting daya tarik utama Alun Alun Batu adalah udara sejuk dan semilir angin dingin yang berembus dari lereng Panderman hingga lereng Welirang.
Mengunjungi Alun Alun Batu jadi lebih indah dan asyik ketika malam hari. Sebab lampion dan lampu hias semuanya menyala.
Kala malam, bianglala pun berputar memendarkan lampu warna-warni, memecah hawa dingin Kota Batu. Kuliner ringan saat malam pun lebih lengkap dibanding saat siang.
Berikut Daya Tarik Utama Alun Alun Batu:
1. Bianglala
Bianglala atau ferris wheel di Alun Alun Batu telah ada semenjak 2011. Bianglala berdiameter sekitar 20 meter ini punya 18 kabin.
Untuk bisa menaikinya, pengunjung harus membeli tiket. Awal dibangun pada 2011, harga tiket Rp 3.000 per orang. Pada 2022, harga tiket Rp 5.000 per orang.
Dari bianglala ini, pengunjung bisa melihat sekilas pemandangan Kota Batu dari atas. Bila malam hari dan langit cerah, maka akan terlihat kelip lampu warna-warni di setiap sudut Kota Batu.
Bianglala ini mulai buka biasanya sekitar pukul 09:00 WIB dan tutup pukul 21:00 WIB. DI sela-sela itu ada waktu istirahat tiga kali, yakni pukul 11:00-12:30, 14:30-15:30 dan 17:00-19:00.
Namun yang terpenting daya tarik utama Alun Alun Batu adalah udara sejuk dan semilir angin dingin yang berembus dari lereng Panderman hingga lereng Welirang.
Mengunjungi Alun Alun Batu jadi lebih indah dan asyik ketika malam hari. Sebab lampion dan lampu hias semuanya menyala.
Kala malam, bianglala pun berputar memendarkan lampu warna-warni, memecah hawa dingin Kota Batu. Kuliner ringan saat malam pun lebih lengkap dibanding saat siang.
Berikut Daya Tarik Utama Alun Alun Batu:
1. Bianglala
Bianglala atau ferris wheel di Alun Alun Batu telah ada semenjak 2011. Bianglala berdiameter sekitar 20 meter ini punya 18 kabin.
Untuk bisa menaikinya, pengunjung harus membeli tiket. Awal dibangun pada 2011, harga tiket Rp 3.000 per orang. Pada 2022, harga tiket Rp 5.000 per orang.
Dari bianglala ini, pengunjung bisa melihat sekilas pemandangan Kota Batu dari atas. Bila malam hari dan langit cerah, maka akan terlihat kelip lampu warna-warni di setiap sudut Kota Batu.
Bianglala ini mulai buka biasanya sekitar pukul 09:00 WIB dan tutup pukul 21:00 WIB. DI sela-sela itu ada waktu istirahat tiga kali, yakni pukul 11:00-12:30, 14:30-15:30 dan 17:00-19:00.
Bianglala di Alun Alun Batu berisi 18 kabin yang bisa dinaiki pengunjung dengan membeli tiket (Foto: John for BATUKITA.com)
2. Masjid An Nuur
Masjid An Nuur termasuk daya tarik Alun Alun Batu karena fasilitas ibadahnya. Air wudu yang segar dan masjid yang luas serta sejuk memberikan pengalaman spiritual yang syahdu.
Ketika lelah berjalan kaki di seputar Alun Alun Batu, wisatawan bisa beribadah salat, dilanjutkan istirahat di teras masjid.
Duduk di teras masjid sungguh nyaman karena menghadap ke Alun Alun Batu. Udara sejuk dan semilir angin membuat wisatawan betah berlama-lama duduk di teras masjid sembari melihat ke arah Alun Alun Batu.
Masjid Agung An Nuur yang ada di sebelah utara Alun Alun BaAtu (Foto: John BATUKITA.com)
3. Jogging Track
Jalur jogging track ini sebenarnya adalah trotoar yang mengelilingi areal Alun Alun Batu. Lebarnya pas untuk jogging. Yang lebih penting, jalur ini tidak berundak sehingga tidak menyebabkan orang tersandung.
Saat pagi sebelum ramai pengunjung dan pedagang, banyak orang rutin berolahraga pagi mengitari Alun Alun Batu. Mereka jalan kaki atau berlari-lari kecil.
Rimbunan pepohonan dan asrinya taman membuat acara jogging tak terasa lelah. Apalagi hawa sejuk pagi dan udara segar memacu semangat membakar lemak dan gula darah.
Pada pagi hari Alun Alun Batu dipenuhi aktivitas jogging di areal jogging track (Foto: John for BATUKITA.com)
4. Tugu Apel dan Air Mancur
Tugu apel dan air mancur ada di bagian tengah Alun Alun Batu. Tugu apel itu berupa empat buah apel di tengah kolam air mancur. Dari corak catnya, empat apel itu berjenis Rome Beauty (hijau kemerahan), Manalagi (hijau penuh) dan apel Anna (kuning kemerahan).
Di sekitar tugu apel dan kolam ini ada ruang kosong melingkar. Biasanya teras ini untuk pejalan kaki atau anak-anak yang berlari-lari mengitari tugu.
Di tepinya, ada bangku-bangku permanen yang mengelilingi tugu dan kolam air mancur.
Lokasi ini cocok untuk anak kecil yang bermain dan berlarian. Orang tua bisa menjaganya dengan duduk di bangku sekitarnya.
Lokasi ini juga cocok untuk spot foto. Karena tugu ini menjadi penanda alias ikon Kota Batu.
Tugu apel adalah ikon warisan nenek moyang. Hanya saja, desain tugu apel kini berbeda dengan tugu apel sebelum tahun 2007.
Tugu apel sebelum 2007 berwujud apel tunggal yang di bawahnya dikelilingi daun bunga kol.
Apakah apel masih menjadi ikon Kota Batu? Boleh jadi ikon apel ini akan terus bertahan ketika produksi apel Batu masih ada.
Tugu apel di bagian tengah Alun Alun Batu (Foto: John BATUKITA.com)
5. Playground
Areal ini adalah zona khusus bermain bagi anak-anak usia di bawah lima tahun. Dengan lantai karet yang anti air, maka aktivitas bermain buah hati lebih aman.
Playground di Alun Alun Batu (Foto: for BATUKITA.com)
6. Komidi Putar
Wahana berputar ini juga khusus anak-anak. Yang hendak naik harus membayar Rp 5.000. Orang tua dilarang naik ke atas kuda di komidi putar berukuran kecil ini. Orang tua hanya boleh memegangi anaknya.
Komidi putar di Alun Alun Batu yang diperuntukkan khusus anak-anak (Foto: courtesy Super Wira for BATUKITA.com)
7. Dokar Wisata
Kendaraan tradisional yang ditarik kuda ini menyediakan jasa keliling Alun Alun Batu. Mereka adalah generasi penerus pemilik dokar yang masih eksis.
Untuk diketahui, dokar sudah mangkal di sekitar Alun Alun Batu semenjak puluhan tahun lalu. Apalagi ketika lahan Alun Alun Batu masih digunakan untuk pasar Kecamatan Batu.
Ketika zaman berganti dan moda transportasi mengalami transisi, dokar di ujung punah. Namun semenjak 2011 ketika Alun Alun Batu dibangun seperti sekarang, pemerintah mempertahankan dokar. Para pemilik diberi insentif dan boleh tetap mangkal di sekitar Alun Alun. Hanya saja mereka harus mempersolek diri menjadi dokar wisata.
Dokar wisata di Alun Alun Batu tengah menunggu penumpang (Foto: John BATUKITA.com)
8. Spot Foto
Spot untuk berfoto cukup beragam. Ada yang permanen berupa bangunan, ada yang bergerak.
Spot foto yang permanen misalnya lampion, bianglala, tulisan Alun Alun Batu, air mancur, taman, tugu apel, atau eksterior.
Spot foto yang bergerak adalah boneka atau robot karakter seukuran orang. Biasanya anak-anak tertarik dengan spot foto boneka karakter ini.
Ada pula spot foto pocong yang hanya ada ketika hari beranjak malam.
9. Jajanan
Jajanan adalah salah satu daya tarik di Alun Alun Batu. Ada banyak jenis makanan dan minuman yang bisa dipilih. Kuliner itu dijajakan oleh pedagang kaki lima (PKL) maupun gerai permanen.
Bagi remaja dan dewasa, banyak cafe tempat nongkrong untuk ngopi atau menikmati makanan ringan. Lokasinya di seputar Alun Alun Batu bagian selatan, timur, barat dan utara.
Sembilan daya tarik di atas membuat Alun Alun Batu tak pernah sepi pengunjung. Bagi wisatawan ada semacam kewajiban untuk mampir ke Alun Alun Batu ketika berwisata ke Kota Batu. Ayo berlibur...(#)
John
