Insektisida adalah bahan kimia beracun yang bisa mematikan binatang jenis serangga. (Foto: courtesy britannica com for BATUKITA.com)
BATUKITA.COM-Kota Batu - Pestisida adalah senyawa kimia umumnya beracun untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman. Pestisida terbagi dalam 9 kategori yang masing-masing diperuntukkan bagi sasaran yang berbeda.
Sembilan jenis pestisida itu adalah insektisida, fungisida, bakterisida, nematisida, akarisida, rodentisida, moluskisida, herbisida, dan pestisida jenis lain.
Kesalahan pemilihan pestisida berakibat tidak efektifnya pestisida yang diaplikasikan. Bahkan bisa meracuni lingkungan sekitarnya.
Mari kita bahas satu per satu jenis pestisida berdasarkan kategori sasarannya. Data dan keterangan salah satunya dinukil BatuKita dari Rini Wudianto dalam Petunjuk Penggunaan Pestisida.
Serangga adalah binatang yang sekitar seperempat jumlah spesiesnya merugikan manusia karena memakan tanaman atau produknya.
Sedang sebagian lainnya merugikan manusia karena menyebarkan penyakit. Baik penyakit pada manusia atau binatang ternak.
Namun, sebagian lainnya sangat penting. Misalnya serangga penyerbuk (pollinator), pengurai (dekomposer), predator dan parasitoid pada serangga lain. Lalu penghasil bahan berguna (lebah madu), dan banyak lagi.
Ukuran serangga sangat beragam. Ada yang besarnya kurang dari 0,25 mm, tetapi ada juga yang bisa mencapai 25 centimeter.
Secara umum tubuh serangga terdiri atas kepala, dada (thorax), dan perut. Pada thorax ini terdapat 6 (enam) ruas kaki yang dapat bergerak.
Salah satu kesulitan pengendalian serangga adalah sifat serangga yang mudah menyesuaikan diri dengan keadaan atau lingkungan sekitarnya.
Sebagai contoh, walaupun tanaman kesukaannya tidak ada, serangga masih tetap bertahan hidup. Yakni dengan memakan jenis tanaman apa saja yang ada.
Serangga juga tidak hanya menyerang tanaman di lahan pertanian, tapi ada beberapa jenisnya yang menjadi hama gudang.
Untuk membunuh serangga, insektisida masuk dalam tubuh serangga melalui tiga jalan. Yakni melalui lambung, kontak (menyentuh tubuh), dan alat pernapasan serangga.
Akibatnya, alat pencernaan akan ter ganggu. Insektisida seperti ini sangat efektif untuk mengendalikan serangga yang mulutnya bertipe penggigit dan pengunyah. Misalnya belalang.
Ditinjau dari cara kerjanya, insektisida juga dibedakan menjadi tiga jenis. Yaitu racun fisik, racun protoplasma, dan racun pernapasan.
1. Tipe Menggigit Mengunyah
Tipe menggigit dan mengunyah, misalnya jangkrik, ulat, dan belalang. Dengan mulutnya ini serangga dapat menggigit dan mengunyah bagian luar tanaman, menggugurkan daun tanaman, membuat lubang terowongan ke dalamnya, atau memakan buah.
2. Tipe Menusuk dan Mengisap
Serangga tipe ini menusuk dan mengisap cairan dalam sel tanaman. Misalnya serangga jenis aphis, wereng, kutu perisai, kutu daun, kupu-kupu penusuk buah, dan thrips.
3. Tipe Mengisap
Serangga tipe mulut mengisap misalnya kupu-kupu dan ngengat. Binatang ini tidak merugikan sebatas yang diisap hanya nektar atau madu dari bunga.
Akan tetapi kebanyakan pada tingkat larva (ulat) menjadi hama yang serius karena pada fase larva tipe mulutnya menggigit mengunyah.
3. Tipe Mengunyah dan Menjilat
Serangga bertipe mulut ini umumnya tidak merugikan manusia, justru memberi keuntungan, misalnya lebah.
4. Memarut dan Mengisap
Serangga tipe mulut memarut dan mengisap contohnya adalah thrips atau tungau. Jaringan tanaman diparutnya dengan paruhnya sehingga keluar cairan untuk diisapnya.
Jaringan yang terserang oleh hama ini cenderung berwarna putih, seperti transparan kemudian lama kelamaan mengarat (menjadi cokelat seperti karat). (bersambung)
John
Sembilan jenis pestisida itu adalah insektisida, fungisida, bakterisida, nematisida, akarisida, rodentisida, moluskisida, herbisida, dan pestisida jenis lain.
Kesalahan pemilihan pestisida berakibat tidak efektifnya pestisida yang diaplikasikan. Bahkan bisa meracuni lingkungan sekitarnya.
Mari kita bahas satu per satu jenis pestisida berdasarkan kategori sasarannya. Data dan keterangan salah satunya dinukil BatuKita dari Rini Wudianto dalam Petunjuk Penggunaan Pestisida.
1. Insektisida
Insektisida (insecticide) adalah bahan kimia beracun yang bisa mematikan binatang jenis serangga. Tidak menutup kemungkinan, dalam dosis tertentu bisa mematikan jenis hewan atau mamalia yang lebih besar ukurannya.Serangga adalah binatang yang sekitar seperempat jumlah spesiesnya merugikan manusia karena memakan tanaman atau produknya.
Sedang sebagian lainnya merugikan manusia karena menyebarkan penyakit. Baik penyakit pada manusia atau binatang ternak.
Namun, sebagian lainnya sangat penting. Misalnya serangga penyerbuk (pollinator), pengurai (dekomposer), predator dan parasitoid pada serangga lain. Lalu penghasil bahan berguna (lebah madu), dan banyak lagi.
Ukuran serangga sangat beragam. Ada yang besarnya kurang dari 0,25 mm, tetapi ada juga yang bisa mencapai 25 centimeter.
Secara umum tubuh serangga terdiri atas kepala, dada (thorax), dan perut. Pada thorax ini terdapat 6 (enam) ruas kaki yang dapat bergerak.
Salah satu kesulitan pengendalian serangga adalah sifat serangga yang mudah menyesuaikan diri dengan keadaan atau lingkungan sekitarnya.
Sebagai contoh, walaupun tanaman kesukaannya tidak ada, serangga masih tetap bertahan hidup. Yakni dengan memakan jenis tanaman apa saja yang ada.
Serangga juga tidak hanya menyerang tanaman di lahan pertanian, tapi ada beberapa jenisnya yang menjadi hama gudang.
Untuk membunuh serangga, insektisida masuk dalam tubuh serangga melalui tiga jalan. Yakni melalui lambung, kontak (menyentuh tubuh), dan alat pernapasan serangga.
A. Insektisida Lambung
Insektisida dapat meracuni serangga melalui lambung (stomach poisons) bila insektisida masuk dalam tubuh serangga. Tentunya masuknya insktisida bersama bagian tanaman yang dimakannya.Akibatnya, alat pencernaan akan ter ganggu. Insektisida seperti ini sangat efektif untuk mengendalikan serangga yang mulutnya bertipe penggigit dan pengunyah. Misalnya belalang.
B. Insektisida Kontak (contact poisons)
Insektisda jenis ini akan masuk tubuh serangga melalui kutikulanya (lapisan kerangka luar menyerupai kulit).C. Insektisida Pernapasan.
Insektida ini diaplikasikan dalam bentuk gas. Aplikasinya bisa dengan cara fumigasi (pengasapan). Salah satu sasarannya misalnya pengendalian hama gudang. Serangga gudang mati karena mengisap gas beracun dari fumigan.Ditinjau dari cara kerjanya, insektisida juga dibedakan menjadi tiga jenis. Yaitu racun fisik, racun protoplasma, dan racun pernapasan.
A. Racun Fisik
Insektisida peracun fisik akan menyebabkan dehidrasi pada tubuh serangga. Yaitu keluarnya cairan tubuh dari dalam tubuh serangga.B. Racun Protoplasma
Insektisida peracun protoplasma dapat mengendapkan protein dalam tubuh serangga.C. Racun Pernafasan
Insektisida peracun pernapasan dapat menghambat aktivitas enzim pernapasan.Cara Serangga Menyerang Tanaman
Serangga menyerang tanaman atau ternak untuk memperoleh makanan dengan berbagai cara. Jenis serangan serangga sesuai tipe mulutnya.1. Tipe Menggigit Mengunyah
Tipe menggigit dan mengunyah, misalnya jangkrik, ulat, dan belalang. Dengan mulutnya ini serangga dapat menggigit dan mengunyah bagian luar tanaman, menggugurkan daun tanaman, membuat lubang terowongan ke dalamnya, atau memakan buah.
2. Tipe Menusuk dan Mengisap
Serangga tipe ini menusuk dan mengisap cairan dalam sel tanaman. Misalnya serangga jenis aphis, wereng, kutu perisai, kutu daun, kupu-kupu penusuk buah, dan thrips.
3. Tipe Mengisap
Serangga tipe mulut mengisap misalnya kupu-kupu dan ngengat. Binatang ini tidak merugikan sebatas yang diisap hanya nektar atau madu dari bunga.
Akan tetapi kebanyakan pada tingkat larva (ulat) menjadi hama yang serius karena pada fase larva tipe mulutnya menggigit mengunyah.
3. Tipe Mengunyah dan Menjilat
Serangga bertipe mulut ini umumnya tidak merugikan manusia, justru memberi keuntungan, misalnya lebah.
4. Memarut dan Mengisap
Serangga tipe mulut memarut dan mengisap contohnya adalah thrips atau tungau. Jaringan tanaman diparutnya dengan paruhnya sehingga keluar cairan untuk diisapnya.
Jaringan yang terserang oleh hama ini cenderung berwarna putih, seperti transparan kemudian lama kelamaan mengarat (menjadi cokelat seperti karat). (bersambung)
John