Kota Batu dalam peta administrasi Kabupaten Malang. Daerah Batu berproses menjadi sebuah kota bermula ketika Kecamatan Batu berubah menjadi Kota Administratif (kotatif) Batu pada 6 Maret 1993. (Foto: courtesy petatematikindo for BATUKITA.com)
BATUKITA.COM-Kota Batu - Daerah Batu berproses menjadi sebuah kota bermula ketika Kecamatan Batu berubah menjadi Kota Administratif (kotatif) Batu pada 6 Maret 1993.
Dasar hukum perubahan Kecamatan Batu menjadi Kotatif Batu adalah PP No 12/1993 tentang Pembentukan Kota Administratif Batu.
Kota administratif adalah sebuah kota di dalam wilayah kabupaten. Kota dalam wilayah kabupaten dibentuk karena pemerintah kabupaten memandang perlu adanya desentralisasi atas dasar pertumbuhan dan perkembangan sebuah kecamatan.
Menjelang 1993 itu, Pemkab Malang melihat Kecamatan Batu punya kemajuan dan perkembangan pesat dibanding kecamatan lain di Kabupaten Malang.
Kecamatan Batu menjadi sentra wisata dan hiburan yang mulai menggeser kehidupan pertanian. Selain itu, urbanisasi meningkat dan sosial budaya ekonomi masyarakat berkembang pesat.
Dan yang paling penting dalam pertimbangan pemerintah pusat, bahwa perkembangan dan kemajuan wilayah Kecamatan Batu telah menunjukkan ciri dan sifat penghidupan perkotaan.
Yang mana sifat kota itu punya berbagai permasalahannya yang perlu mendapatkan penanganan secara khusus.
Untuk diketahui, ciri kota berdasarkan UU 22/1999 Tentang Pemerintahan Daerah adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian.
Ciri lain susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa. Lalu ada pusat layanan pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Kotatif Batu terdiri atas tiga kecamatan. Yaitu Kecamatan Batu, Kecamatan Bumiaji, dan Kecamatan Junrejo.
Wali Kotatif Batu pertama adalah Drs Chusnul Arifien Damuri. Pelantikan dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Rudini. Bupati Malang saat itu adalah Drs Abdul Hamid Mahmud.
Saat menjadi Kotatif Batu itu, pada Jumat 16 April 1993 diciptakan semboyan “BATU BERAMAL”, Yakni Bersih, Elok, Rapi, Aman, Manusiawi, Agrowisata dan Industri Lestari.
Kotatif Batu mampu meraih piala Adipura sebanyak 4 kali berturut-turut (1993-1996) untuk klasifikasi kota menengah.
Kotatif Batu pun terus membangun sarana dan prasarana untuk mendukung sektor kepariwisataan, perdagangan dan industri.
Sarana dan prasarana itu antara lain sarana transportasi, sarana perhubungan, sarana penerangan, sarana perbelanjaan, sarana kesehatan, sarana hiburan, sarana keamanan.
Semasa Kotatif Batu (1993-2001), ada tiga wali kota yang memimpin. Yakni Drs Chusnul Arifien Damuri, Drs Gatot Bambang Santoso dan Drs Imam Kabul. (bersambung)
Ardi Nugroho
Dasar hukum perubahan Kecamatan Batu menjadi Kotatif Batu adalah PP No 12/1993 tentang Pembentukan Kota Administratif Batu.
Kota administratif adalah sebuah kota di dalam wilayah kabupaten. Kota dalam wilayah kabupaten dibentuk karena pemerintah kabupaten memandang perlu adanya desentralisasi atas dasar pertumbuhan dan perkembangan sebuah kecamatan.
Menjelang 1993 itu, Pemkab Malang melihat Kecamatan Batu punya kemajuan dan perkembangan pesat dibanding kecamatan lain di Kabupaten Malang.
Kecamatan Batu menjadi sentra wisata dan hiburan yang mulai menggeser kehidupan pertanian. Selain itu, urbanisasi meningkat dan sosial budaya ekonomi masyarakat berkembang pesat.
Dan yang paling penting dalam pertimbangan pemerintah pusat, bahwa perkembangan dan kemajuan wilayah Kecamatan Batu telah menunjukkan ciri dan sifat penghidupan perkotaan.
Yang mana sifat kota itu punya berbagai permasalahannya yang perlu mendapatkan penanganan secara khusus.
Untuk diketahui, ciri kota berdasarkan UU 22/1999 Tentang Pemerintahan Daerah adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian.
Ciri lain susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa. Lalu ada pusat layanan pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Kotatif Batu terdiri atas tiga kecamatan. Yaitu Kecamatan Batu, Kecamatan Bumiaji, dan Kecamatan Junrejo.
Wali Kotatif Batu pertama adalah Drs Chusnul Arifien Damuri. Pelantikan dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Rudini. Bupati Malang saat itu adalah Drs Abdul Hamid Mahmud.
Saat menjadi Kotatif Batu itu, pada Jumat 16 April 1993 diciptakan semboyan “BATU BERAMAL”, Yakni Bersih, Elok, Rapi, Aman, Manusiawi, Agrowisata dan Industri Lestari.
Kotatif Batu mampu meraih piala Adipura sebanyak 4 kali berturut-turut (1993-1996) untuk klasifikasi kota menengah.
Kotatif Batu pun terus membangun sarana dan prasarana untuk mendukung sektor kepariwisataan, perdagangan dan industri.
Sarana dan prasarana itu antara lain sarana transportasi, sarana perhubungan, sarana penerangan, sarana perbelanjaan, sarana kesehatan, sarana hiburan, sarana keamanan.
Semasa Kotatif Batu (1993-2001), ada tiga wali kota yang memimpin. Yakni Drs Chusnul Arifien Damuri, Drs Gatot Bambang Santoso dan Drs Imam Kabul. (bersambung)
Ardi Nugroho
Baca juga:
- Sejarah Daerah Batu-Malang (1): Awal Mula Kehidupan Manusia di Daerah (Kota) Batu
- Sejarah Daerah Batu-Malang (2): Jejak Masa Megalitikum di Kota Batu
- Sejarah Daerah Batu-Malang (3): Religiositas Warga Batu Mulai Masa Megalitikum
- Sejarah Daerah Batu-Malang (4): Desa Batu Ada Sejak Hindu-Buddha Abad 10
- Sejarah Daerah Batu-Malang (5): Prasasti Sangguran Bukti Daerah Batu Istimewa
- Sejarah Daerah Batu-Malang (5A): Candi Mananjung Ditemukan
- Sejarah Daerah Batu-Malang (6): Raja Mpu Sindok Wariskan Candi Songgoriti
- Sejarah Daerah Batu Malang (6-A): Pemandian Warisan Mpu Sindok Diteruskan Belanda
- Sejarah Daerah Batu-Malang (7): Ken Arok, Lakon Kontroversial dari Batu-Malang
- Sejarah Daerah Batu-Malang (8): Zaman Majapahit, Batu-Malang Desa Agraris Otonom
- Sejarah Daerah Batu-Malang (9): Awal dan Corak Pengaruh Islam di Kota Batu
- Sejarah Daerah Batu Malang (10): Mbah Mbatu Bukan yang Pertama
- Sejarah Daerah Batu Malang (11): Awal Penjajah Kolonial Masuk Daerah Batu
- Sejarah Daerah Batu Malang (12): Masuknya Pertanian Kolonial di Daerah Batu
- Sejarah Daerah Batu Malang (13): Juragan & Saudagar Masa Kolonial
- Sejarah Daerah Batu Malang (14): Era Belanda, Batu di Bawah Kecamatan Sisir
- Sejarah Daerah Batu Malang (15): Jepang Datang ke Batu Hanya 60 Orang
- Sejarah Daerah Batu Malang (16): Batu Masa Kemerdekaan
- Sejarah Daerah Batu Malang (17): Agresi Militer 1, Belanda Kuasai Batu Lebih Dulu
- Sejarah Daerah Batu Malang (18): Pujon Jadi Basis Pejuang dan Pengungsi saat Agresi Belanda I
- Sejarah Daerah Batu Malang (19): Sebagian Nama Pahlawan saat Agresi Militer Belanda
- Sejarah Daerah Batu Malang (20): Kota Batu Saksi Bisu Kerugian Perjanjian Renville
- Sejarah Daerah Batu Malang (21): Mulai 1950, Batu di Bawah Kawedanan Pujon
- Sejarah Daerah Batu Malang (22): Tahun 1993-2001 Berstatus Kotatif Batu