Dua poin penting irigasi tetes dan fertigasi, pertama cara pemerataan tekanan air. Poin kedua, cara menghindari penyumbatan di lubang selang atau jarum infus (emiter). (Foto: courtesy aces.edu for for BATUKITA.com)
BATUKITA.COM-Kota Batu - Sistem irigasi tetes (infus) menggunakan pipa atau selang, layak diterapkan untuk efisiensi air dan tenaga dalam budidaya pertanian.
Agar aplikasi irigasi tetes berjalan optimal, petani harus memerhatikan dua poin pentingnya.
Dua poin penting irigasi tetes, pertama adalah cara pemerataan tekanan air. Poin kedua, cara menghindari penyumbatan di lubang selang atau jarum infus (emiter).
Dua hal itu adalah masalah utama dalam sistem irigasi tetes yang sering disamakna dengan sistem fertigasi (fertigation: fertilization and irrigation atau pemupukan dan irigasi).
"Kelemahan sistem ini (irifasi tetes) karena lubang penyiraman sangat kecil, sehingga sangat mudah tersumbat oleh kotoran yang ada. Pembudidaya dituntut ketelitian yang tinggi dalam sistem irigasi tetes, terutama pada saat tanaman muda," saran Budi Wijayanto dkk dalam Analisis Budidaya Melon Menggunakan Sistem Irigasi Tetes di Lahan Pasir, Jurnal Teknologi Nomor 2, 2019.
Jaringan perpipaan distribusi sistem loop juga disebut sistim tertutup. Keunggulan dari jaringan
perpipaan transmisi sistem loop adalah dapat memberikan aliran stabil.
Baik stabil dari segi jumlah air yang disalurkan maupun stabil dari sisi besar tekanan ke seluruh titik tanaman.
Pada sistem loop, jaringan pipa induk saling berhubungan satu dengan yang lain. Bisa membentuk kotak, lingkaran, yang penting tertutup dan saling berhubungan. Sehingga pada pipa induk tidak ada titik mati.
Keuntungan lain adalah, kemungkinan terjadinya penimbunan dan pengendapan kotoran dapat dihindari. Sebab air dapat disirkulasi dengan bebas.
Lebih dari itu, keseimbangan pengaliran air mudah tercapai, distribusi merata.
Dan satu lagi keuntungannya, jika ada kerusakan pada suatu bagian sistem, maka distribusi air untuk bagian lain tidak terganggu karena disuplai dari bagian lain
Saringan ini mutlak digunakan dan harus dibersihkan secara rutin. Saringan juga sebisa mungkin mudah dilepas agar mudah dibersihkan setiap saat.
Bila irigasi tetes sudah mengarah pada fertigasi, maka penggunaan pupuk yang 100 persen larut air adalah hal mutlak. Sebab pupuk yang 100 persen larut air tidak akan memberikan masalah pada lubang emiter atau jarum infus.
BatuKita merekomendasikan pupuk yang larut 100 persen dalam air seperti dalam link berikut ini,
Langkah ketiga untuk menghindari penyumbatan adalah dengan mengecek secara rutin kondisi media tanam.
Kalau media tanam terlihat kering, sementara pada tanaman lain terlihat basah, berarti yang kering ada penyumbatan. Cek dan bersihkan emiter atau lubang mikronya.
Pertama meningkatkan nilai guna air. Secara umum, air yang digunakan pada irigasi tetes lebih sedikit dibandingkan dengan metode lainnya.
Kedua meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil. Ini karena fluktuasi kelembaban tanah yang tinggi dapat dihindari dengan irigasi tetes. Kelembaban tanah dipertahankan pada tingkat optimal bagi pertumbuhan tanaman.
Ketiga meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemberian pupuk. Pupuk atau bahan kimia bisa dicampur dengan air irigasi. Sehingga pupuk atau bahan kimia yang digunakan menjadi lebih sedikit, frekuensi pemberian lebih tinggi dan distribusinya hanya di sekitar daerah perakaran.
Baca pula: Ini Tips Kapan dan Cara Memupuk Pohon Buah
Keempat, menekan pertumbuhan gulma. Pemberian air pada irigasi tetes hanya terbatas di daerah sekitar tanaman. Sehingga pertumbuhan gulma dapat ditekan.
Kelima, menghemat tenaga kerja. Sistem irigasi tetes tidak memerlukan banyak tenaga manusia untuk menyiram, memupuk.
Bila menambahkan timer, dapat dioperasikan secara otomatis. Sehingga tenaga kerja yang diperlukan menjadi lebih sedikit. (#)
John
Agar aplikasi irigasi tetes berjalan optimal, petani harus memerhatikan dua poin pentingnya.
Dua poin penting irigasi tetes, pertama adalah cara pemerataan tekanan air. Poin kedua, cara menghindari penyumbatan di lubang selang atau jarum infus (emiter).
Dua hal itu adalah masalah utama dalam sistem irigasi tetes yang sering disamakna dengan sistem fertigasi (fertigation: fertilization and irrigation atau pemupukan dan irigasi).
"Kelemahan sistem ini (irifasi tetes) karena lubang penyiraman sangat kecil, sehingga sangat mudah tersumbat oleh kotoran yang ada. Pembudidaya dituntut ketelitian yang tinggi dalam sistem irigasi tetes, terutama pada saat tanaman muda," saran Budi Wijayanto dkk dalam Analisis Budidaya Melon Menggunakan Sistem Irigasi Tetes di Lahan Pasir, Jurnal Teknologi Nomor 2, 2019.
Pemerataan Tekanan Air
Jaringan pipa sistem loop (melingkar/tertutup) sebaiknya digunakan untuk pemerataan tekanan air.Jaringan perpipaan distribusi sistem loop juga disebut sistim tertutup. Keunggulan dari jaringan
perpipaan transmisi sistem loop adalah dapat memberikan aliran stabil.
Baik stabil dari segi jumlah air yang disalurkan maupun stabil dari sisi besar tekanan ke seluruh titik tanaman.
Pada sistem loop, jaringan pipa induk saling berhubungan satu dengan yang lain. Bisa membentuk kotak, lingkaran, yang penting tertutup dan saling berhubungan. Sehingga pada pipa induk tidak ada titik mati.
Keuntungan lain adalah, kemungkinan terjadinya penimbunan dan pengendapan kotoran dapat dihindari. Sebab air dapat disirkulasi dengan bebas.
Lebih dari itu, keseimbangan pengaliran air mudah tercapai, distribusi merata.
Dan satu lagi keuntungannya, jika ada kerusakan pada suatu bagian sistem, maka distribusi air untuk bagian lain tidak terganggu karena disuplai dari bagian lain
Hindari Penyumbatan Lubang Selang/Pipa
Untuk menghindari penyumbatan pada lubang selang atau bagian emiter (jarum infus yang masuk ke media tanam), cara pertama adalah menggunakan saringan berlapis.Saringan ini mutlak digunakan dan harus dibersihkan secara rutin. Saringan juga sebisa mungkin mudah dilepas agar mudah dibersihkan setiap saat.
Bila irigasi tetes sudah mengarah pada fertigasi, maka penggunaan pupuk yang 100 persen larut air adalah hal mutlak. Sebab pupuk yang 100 persen larut air tidak akan memberikan masalah pada lubang emiter atau jarum infus.
BatuKita merekomendasikan pupuk yang larut 100 persen dalam air seperti dalam link berikut ini,
Langkah ketiga untuk menghindari penyumbatan adalah dengan mengecek secara rutin kondisi media tanam.
Kalau media tanam terlihat kering, sementara pada tanaman lain terlihat basah, berarti yang kering ada penyumbatan. Cek dan bersihkan emiter atau lubang mikronya.
Keuntungan Irigasi Tetes
Asep Sapei dari Fakultas Teknik Pertanian IPB menyebutkan beberapa keuntungan irigasi tetes alias infus ini.Pertama meningkatkan nilai guna air. Secara umum, air yang digunakan pada irigasi tetes lebih sedikit dibandingkan dengan metode lainnya.
Kedua meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil. Ini karena fluktuasi kelembaban tanah yang tinggi dapat dihindari dengan irigasi tetes. Kelembaban tanah dipertahankan pada tingkat optimal bagi pertumbuhan tanaman.
Ketiga meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemberian pupuk. Pupuk atau bahan kimia bisa dicampur dengan air irigasi. Sehingga pupuk atau bahan kimia yang digunakan menjadi lebih sedikit, frekuensi pemberian lebih tinggi dan distribusinya hanya di sekitar daerah perakaran.
Baca pula: Ini Tips Kapan dan Cara Memupuk Pohon Buah
Keempat, menekan pertumbuhan gulma. Pemberian air pada irigasi tetes hanya terbatas di daerah sekitar tanaman. Sehingga pertumbuhan gulma dapat ditekan.
Kelima, menghemat tenaga kerja. Sistem irigasi tetes tidak memerlukan banyak tenaga manusia untuk menyiram, memupuk.
Bila menambahkan timer, dapat dioperasikan secara otomatis. Sehingga tenaga kerja yang diperlukan menjadi lebih sedikit. (#)
John