Air panas di tepi aliran sungai Cingenge, lereng Gunung Cimremai itu berpotensi menjadi lokasi wisata pemandian air panas. Seperti yang sudah ada, misalnya di Songgoriti atau Cangar Kota Batu, Jawa Timur. (Foto: courtesy Antaranews for BATUKITA.com)
BATUKITA.COM-Majalengka - Dua mata air panas ditemukan warga di Blok Rebo, Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, awal Desember 2022.
Desa yang menjadi lokasi penemuan sumber air panas itu terletak di kaki Gunung Ciremai, Jawa Barat.
Air panas di tepi aliran sungai Cingenge, lereng Gunung Cimremai itu, berpotensi menjadi lokasi wisata pemandian air panas. Seperti halnya pemandian air panas Songgoriti atau Cangar Kota Batu, Jawa Timur yang sudah ada.
Menurut cerita warga, mereka mendapati ada sumber air panas di tepi aliran sungai Cingenge sekitar dua pekan lalu. Mata air panas itu ada di dua titik.
Dilansir dari okezone, penemuan mata air panas itu tak sengaja. Yakni ketika warga menginjak salah satu titik, terasa di kaki air tersebut lebih hangat.
Padahal, sebelum menginjak bagian tersebut, air di aliran itu terasa dingin.
"Setelah dicek kok ada gelembung begitu, ada dua gelembung. Benar saja pas dipegang hangat. Pernah juga terlihat ada uap yang menandakan bahwa memang suhu air itu panas," kata Musladi, seorang warga.
Lokasi penemuan mata air panas itu di luar Taman Nasional Gunung Ciremai. Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional wilayah II Majalengka, Jaja Suharja Senjaya, menjelaskan lokasi temuan mata air hangat itu bukan berada di Wilayah Taman Nasional Gunung Ciremai.
"Iya, kabarnya di (blok) Pamujaan, Desa Payung. Itu di luar kawasan TNGC," jelas dia.
Sebagai informasi, adanya mata air panas itu berpotensi menjadi lokasi wisata. Dengan pengelolaan yang tepat, maka air panas bisa menjadi lokasi wisata yang tak lekang zaman.
Tengok saja lokasi pemndian air panas Cangar di Kota Batu, Jawa Timur, yang hingga kini terus lestari.
Baca pula: Sejarah Daerah Batu Malang (6-A): Pemandian Warisan Mpu Sindok Diteruskan Belanda
Atau lokasi pemandian air panas alami Songgoriti Kota Batu Jawa Timur yang terus ada semenjak lebih dari 10 abad yang lalu. (#)
John
Desa yang menjadi lokasi penemuan sumber air panas itu terletak di kaki Gunung Ciremai, Jawa Barat.
Air panas di tepi aliran sungai Cingenge, lereng Gunung Cimremai itu, berpotensi menjadi lokasi wisata pemandian air panas. Seperti halnya pemandian air panas Songgoriti atau Cangar Kota Batu, Jawa Timur yang sudah ada.
Menurut cerita warga, mereka mendapati ada sumber air panas di tepi aliran sungai Cingenge sekitar dua pekan lalu. Mata air panas itu ada di dua titik.
Dilansir dari okezone, penemuan mata air panas itu tak sengaja. Yakni ketika warga menginjak salah satu titik, terasa di kaki air tersebut lebih hangat.
Padahal, sebelum menginjak bagian tersebut, air di aliran itu terasa dingin.
"Setelah dicek kok ada gelembung begitu, ada dua gelembung. Benar saja pas dipegang hangat. Pernah juga terlihat ada uap yang menandakan bahwa memang suhu air itu panas," kata Musladi, seorang warga.
Lokasi penemuan mata air panas itu di luar Taman Nasional Gunung Ciremai. Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional wilayah II Majalengka, Jaja Suharja Senjaya, menjelaskan lokasi temuan mata air hangat itu bukan berada di Wilayah Taman Nasional Gunung Ciremai.
"Iya, kabarnya di (blok) Pamujaan, Desa Payung. Itu di luar kawasan TNGC," jelas dia.
Sebagai informasi, adanya mata air panas itu berpotensi menjadi lokasi wisata. Dengan pengelolaan yang tepat, maka air panas bisa menjadi lokasi wisata yang tak lekang zaman.
Tengok saja lokasi pemndian air panas Cangar di Kota Batu, Jawa Timur, yang hingga kini terus lestari.
Baca pula: Sejarah Daerah Batu Malang (6-A): Pemandian Warisan Mpu Sindok Diteruskan Belanda
Atau lokasi pemandian air panas alami Songgoriti Kota Batu Jawa Timur yang terus ada semenjak lebih dari 10 abad yang lalu. (#)
John