Meningkatnya populasi kutu busuk (bedbug) di Kota Paris, Prancis memunculkan gelombang kepanikan dan rasa jijik. (Foto: courtesy britannica for BATUKITA.com)
BATUKITA.COM-Paris - Meningkatnya populasi kutu busuk (bedbug) di Kota Paris, Prancis memunculkan gelombang kepanikan dan rasa jijik.
Masyarakat panik dan jijik setelah para pelancong mengunggah foto dan video yang menunjukkan serangga penghisap darah itu di sistem transportasi lokal Paris. Yakni kereta berkecepatan tinggi dan di bandara Charles de Gaulle.
Beberapa penumpang di Paris Métro atau kereta lokal bersikeras mereka akan berdiri mulai sekarang, karena mereka takut duduk di kursi.
Selama musim panas, ketika seorang pembuat film Paris memposting di media sosial tentang kutu busuk, perusahaan bioskop mengeluarkan pernyataan tentang cara mereka memperlakukan kursi.
Sementara itu, perusahaan fumigasi melaporkan peningkatan permintaan untuk membersihkan rumah-rumah pribadi. Demikian dicuplik BatuKita dari The Guardian.
Pihak pemerintah setempat pun langsung bertindak. Menteri Perhubungan, Clément Beaune, mengatakan segera bertemu operator angkutan umum untuk pengendalian kutu busuk. Ini demi melindungi dan meyakinkan para pelancong dan masyarakat.
Wakil Walikota Paris, Emmanuel Grégoire, mengatakan kepada TV Prancis: "Tidak ada yang aman. Anda dapat menangkapnya di mana saja dan membawanya pulang, dan tidak dapat mendeteksinya tepat waktu sampai mereka berkembang biak dan menyebar.”
Dia mengatakan pihak berwenang Paris telah menerima peningkatan permintaan bantuan serangan kutu busuk.
Sementara perusahaan swasta menerima permintaan fumigasi dalam jumlah yang luar biasa tinggi dalam beberapa pekan terakhir.
Dia mengatakan pemerintah harus mengoordinasikan tindakan di setiap tingkat negara secepat dan seefisien mungkin.
Kutu busuk punya nama latin Cimex lectularius. Juga disebut sebagai kepinding atau "tinggi" dalam bahasa Jawa.
Kutu busuk perlu darah untuk perkembangannya dari menetas hingga dewasa. Umumnya ia ditemukan di tempat tidur (bedbug), kursi, atau sofa, dan tempat tempat yang lembap.
Kutu busuk agresif malam hari dan menggigit tanpa disadari korbannya. Gigitan kutu busuk menimbulkan bekas gigitan berupa bentol dan terasa gatal serta panas.
Hewan ini beraroma tidak sedap dan menyengat di hidung, sehingga disebut kutu busuk.
Di Paris sebelumnya dilaporkan, kutu busuk telah hilang dari kehidupan sehari-hari pada tahun 1950an.
Namun muncul kembali dalam beberapa dekade terakhir dan semakin resisten terhadap pengobatan kimia.
Kutu busuk bisa berada di kasur, di pakaian dan koper, dan keluar di malam hari untuk menghisap darah manusia.
Hal ini juga sering menyebabkan tekanan psikologis, masalah tidur, kecemasan dan depresi.
Surat kabar Le Parisien memuat artikel di halaman depan tentang kepanikan akibat kutu busuk pada hari Jumat. Mereka menyebut masalah tersebut sebagai bentuk “teror domestik”.
Badan kesehatan dan sanitasi nasional Perancis, Anses, menemukan bahwa antara tahun 2017 dan 2022, 11% rumah di Perancis telah terinfeksi. (#)
Yosi Arbianto
Masyarakat panik dan jijik setelah para pelancong mengunggah foto dan video yang menunjukkan serangga penghisap darah itu di sistem transportasi lokal Paris. Yakni kereta berkecepatan tinggi dan di bandara Charles de Gaulle.
Beberapa penumpang di Paris Métro atau kereta lokal bersikeras mereka akan berdiri mulai sekarang, karena mereka takut duduk di kursi.
Selama musim panas, ketika seorang pembuat film Paris memposting di media sosial tentang kutu busuk, perusahaan bioskop mengeluarkan pernyataan tentang cara mereka memperlakukan kursi.
Sementara itu, perusahaan fumigasi melaporkan peningkatan permintaan untuk membersihkan rumah-rumah pribadi. Demikian dicuplik BatuKita dari The Guardian.
Pihak pemerintah setempat pun langsung bertindak. Menteri Perhubungan, Clément Beaune, mengatakan segera bertemu operator angkutan umum untuk pengendalian kutu busuk. Ini demi melindungi dan meyakinkan para pelancong dan masyarakat.
Wakil Walikota Paris, Emmanuel Grégoire, mengatakan kepada TV Prancis: "Tidak ada yang aman. Anda dapat menangkapnya di mana saja dan membawanya pulang, dan tidak dapat mendeteksinya tepat waktu sampai mereka berkembang biak dan menyebar.”
Dia mengatakan pihak berwenang Paris telah menerima peningkatan permintaan bantuan serangan kutu busuk.
Sementara perusahaan swasta menerima permintaan fumigasi dalam jumlah yang luar biasa tinggi dalam beberapa pekan terakhir.
Dia mengatakan pemerintah harus mengoordinasikan tindakan di setiap tingkat negara secepat dan seefisien mungkin.
Kutu busuk punya nama latin Cimex lectularius. Juga disebut sebagai kepinding atau "tinggi" dalam bahasa Jawa.
Kutu busuk perlu darah untuk perkembangannya dari menetas hingga dewasa. Umumnya ia ditemukan di tempat tidur (bedbug), kursi, atau sofa, dan tempat tempat yang lembap.
Kutu busuk agresif malam hari dan menggigit tanpa disadari korbannya. Gigitan kutu busuk menimbulkan bekas gigitan berupa bentol dan terasa gatal serta panas.
Hewan ini beraroma tidak sedap dan menyengat di hidung, sehingga disebut kutu busuk.
Di Paris sebelumnya dilaporkan, kutu busuk telah hilang dari kehidupan sehari-hari pada tahun 1950an.
Namun muncul kembali dalam beberapa dekade terakhir dan semakin resisten terhadap pengobatan kimia.
Kutu busuk bisa berada di kasur, di pakaian dan koper, dan keluar di malam hari untuk menghisap darah manusia.
Hal ini juga sering menyebabkan tekanan psikologis, masalah tidur, kecemasan dan depresi.
Surat kabar Le Parisien memuat artikel di halaman depan tentang kepanikan akibat kutu busuk pada hari Jumat. Mereka menyebut masalah tersebut sebagai bentuk “teror domestik”.
Badan kesehatan dan sanitasi nasional Perancis, Anses, menemukan bahwa antara tahun 2017 dan 2022, 11% rumah di Perancis telah terinfeksi. (#)
Yosi Arbianto